Jumat, 08 Oktober 2010

Garuda Di Dadaku

Nonton Indonesia Vs Uruguay??

Dengan biaya, Rp. 3,5 M, hasilnya mantabs... 1 untuk Indonesia n 7 untuk Uruguay. Okelah hal ini mencerminkan peringkat kita dan uruguay di Peringkat Resmi FIFA, bedanya kalo Uruguay emang urutan 7, kalo Indonesia urutan 131 ( masih ada unsur angka 1-nya kan? ), back to the match, karena saya nonton di salah satu Televisi swasta nasional, pas awal-awalnya saya girang bukan kepalang waktu si Boaz (ni pemain favorit saya ni dr dia mulai muncul di PON) bikin gol ke gawang si Uruguay. Golnya manteb, ciri pemain kelas dunia, ga terburu-buru nendang, n hasilnya gol semata wayang buat negeri tercinta...
Tapi, abis itu dikurung abis-abisan, saya bilang sama ayah saya, "wah nunggu waktu dibantai ni", kata ayah saya "ah, ga dibantai, Indonesia kalah, cuman skor kecil 1-2 aja".. eh, ga berapa lama, si Cavani bikin gol ke gawang Markus, plus gol cantik Suarez, babak pertama si berakhir 1-2 (sesuai prediksi ayah saya). Babak kedua yang dinanti pun mulai, saya nunggu perubahan ni dari Timnas, tapi yang ada malah skor akhir 1-7, n yang paling bikin telinga saya risih ni, si komentator bilang "ya, jangan kita cuman lihat skor saja, kita juga mesti liat posisi kita dan Uruguay di FIFA World Rangking, kalo kita kalah 1-7 dari peringkat 130an sekian nah baru itu masalah" komentar saya, "wah pak, anda ini bodoh atau apa ya?? kan uda jelas gimana perhitungannya, manggil sebuah negara yang jadi semifinalis Piala Dunia 2010, pasti kalah, cuman jangan nyolok nyolok dunk, sukur-sukur bisa imbang, atau beri komentar yang emang mencerminkan kondisi persepakbolaan nasional, karena Tim Nasional adalah muara dari sebuah kompetisi". mungkin lebih cocok solusi Alfred Riedl setelah 3 pemain naturalisasi gagal gabung Timnas,"lebih baik laga ini sebagai uji coba saja, tidak ada pengaruhnya di rangking FIFA buat Indonesia, karena kita ada di urutan 131, beda dengan Uruguay yang mesti berburu poin buat memperbaiki atau mempertahankan peringkat 7 dunianya". Bukan berarti saya g cinta sama Timnas lho, tapi menurut saya, sejak ajang Piala Asia, Timnas kita uda sering dibela dari kritik walopun kalah, inget kan gimana markus dkk. kalah 1-2 dari Korsel?? waktu itu si komentator di televisi swasta bilng kalo Indonesia main bagus, hanya ga beruntung, karena kalah hasil akhir. Komentar saya, "Pak, kalo di sepakbola kan uda jelas tu waktu maennya 2 x 45 menit, skor akhir menjadi penentu, so, mau lu maen bagusnya kaya apa, kerennya kaya apa, kerasnya kaya apa, tapi kalo skor akhirnya 1-2 ya tetep aja kalah namanya"
Menurut saya sekarang pake baju Tim Nasional kurang ada kebanggan n greget ya, jadi pas kalah dari tim lain, pemain kita masih bisa berjalan dengan dagu keatas?? apa ga malu ya jadi sebelas orang yang mewakili berjuta-juta warga Indonesia di lapangan hijau tapi kalah, trus masih bisa mukanya tanpa raut kecewa??
Inget kan:
  1. SEA Games 1987: Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, timnas sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya sukses menjadi juara SEA Games. Adalah Ribut Waidi yang berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Malaysia di partai final yang berlangsung seru dan menegangkan.
  2. SEA Games 1991: Untuk kedua kalinya timnas sepakbola Indonesia berhasil meraih medali emas pada ajang bergengsi antar negara Asia Tenggara yang berlangsung di Manila, Filipina. Di babak pamungkas, Indonesia mengalahkan Thailand 4-3 melalui drama adu penalti.
  3. Piala Asia 1996: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, timnas sepakbola Indonesia berhasil lolos ke piala Asia.  Di laga perdana yang berlangsung di Uni Emirat Arab, tim “Merah Putih” membuat kejutan dengan menahan imbang 2-2 Kuwait, pemegang juara piala Teluk. Tidak hanya itu, striker Widodo Cahyono Putra sukses menciptakan gol cantik yang dinobatkan sebagai gol terbaik Asia 1996.
  4. Piala Asia 2004: Ajang yang berlangsung di China ini merupakan kali ketiga timnas sepakbola Indonesia tampil di even bergengsi antar negara se-Asia tersebut. Di mana di ajang inilah “Pasukan Garuda” berhasil menorehkan sejarah baru, setelah mencatat kemenangan pertamanya di piala Asia dengan mengalahkan Qatar 2-1. Tim besutan pelatih Ivan Kolev (Bulgaria) sebenarnya berpeluang kembali mencatat sejarah lolos ke babak perempat-final. Sayang pada partai terakhir, Indonesia kalah 3-1 dari Bahrain.
  5. Piala Tiger 2004: Meski gagal meraih juara setelah dikandaskan Singapura di babak final, timnas sepakbola Indonesia sukses melalui babak penyisihan dengan fantastis tanpa kebobolan satu gol pun di ajang ini. Yang paling mengesankan tentunya saat mengalahkan Malaysia di babak semi-final yang berlangsung seru dan dramatis. Indonesia sempat kalah 2-1 pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, namun Boas Salossa dan kawan-kawan “mengamuk” di kandang Malaysia dan menang 4-1 di hadapan puluhan ribu pendukungnya.. Thx to http://ariez09520087.student.umm.ac.id/2010/02/05/prestasi-timnas-indonesia/ 
Buat saya, nomer punggung pemain jadi representasi seorang warga negara, Hari ini Markus make nomer 1, n walopun digelontor 7 Gol, harus diakui, tanpa seorang malaikat penyelamat berkepala plontos ini dan menjadi Indonesia 1 ini, Indonesia bakal kalah dengan lebih banyak Gol, pun pemain lain, sayangnya pemain lain ga secemerlang Markus, dan Boaz...
So, Kapan Garuda kembali terbang tinggi?? haruskah kita menunggu Youngster favorit saya musim lalu di ISL, Yongki Ariwibowo, jadi punggawa utama Timnas?? Haruskah seorang Christian Gonzales, Alberto Goncalves, or malah Bhio Paulin Piere, jadi pemain naturalisasi Indonesia??

Selasa, 05 Oktober 2010

Tanpa Batas Berpikir Positif

hi all,

Hari ini saya punya cerita yang unik sebenernya, jadwal kuliah yang kurang pas, deadline kerjaan, n urusan pribadi yang mesti saya selesaikan.. tapi semua mesti saya jalanin dengan penuh ikhlas dan tanggung jawab (sok alim yeeeee...) kebanyakan dari kita, ketika semuanya jadi campur aduk, mbulet, ruwet, kacau, malah ikutan jadi campur aduk, mbulet, ruwet, n kacau, kalo uda gini, ya otomatis bawaan-nya: emosi, sebel, stress, and lesu...
So, kenapa ga banyak dari kita ga liat dari sisi yang lain??? contohnya hari ini, ketika jadwal kuliah kurang pas dan pengajar-nya ga dateng, banyak dari temen saya yang mengeluh kecewa karena mereka ninggalin kerjaan A,B,C,D,etc, kok akhirnya malah ga jadi kuliah. Saya juga sempet kecewa, tapi y udah lah, mau diapain lagi orang uda kejadian ini. Jam 1 ketika ada konfirmasi kuliah batal, ada beberapa temen ngajak nonton Resident Evil 3D yang emang uda direncanain dari jauh hari tapi belum ketemu tanggal eksekusinya aja, nah, ada temen yang biang "yok, hari ini aja" n akhirnya kita semua setuju untuk nonton film yang emang kita satu kelas pengen nonton bareng, ga semua ikut si, cuman 75% dari anak kelas teknologi yang ikut, sisanya sibuk dengan aktifitas mengejar setoran alias kewajiban, dan pulang buat ketemu anak n istrinya yang nun jauh disana..
Setelah kita nonton film-nya, wah tanggepannya hampir sama, masuk rating "BAGUS". Ge ngebosenin, full action, 3D pula. Ini yang pengen saya bahas disini, ditengah kita pusing gara gara jadwal yang ga tentu, dan kita harus meninggalkan sesuatu untuk sesuatu yang lain yang hasilnya malah diluar dugaan, kita sebenrnya punya opsi lebih baik ketimbang kecewa, emosi, marah, dll. 
Kita punya opsi buat nglakuin hal hal yang lebih fun n asik yang mungkin ga bisa kita dapetin kalo ga ada waktu 'insidentil' kaya cerita saya diatas. Ngliat semua dari sisi positif emang ga mudah, but ga ada salahnya juga kan buat nyoba. G ada ruginya kok, beneran, malah bikin kita lebih tenang, lebih bijak, lebih segalanya, ketimbang kita nurutin emosi kita. 
Hari ini, mungkin juga berkah buat beberapa orang, temen saya yang biasanya ngajar di sebuah lembaga pendidikan, biasanya harus mulai ngajar jam 7 malem, cuman gara gara chaos hari ini, dia bisa ngajar mulai dari jam 5 ato mungkin lebih cepat dari biasanya. Perhitungan saya si kalo dia ngajar jam 7, n selesai jam 9 malem, berati dia sampe rumah sekitar jam setengah sepuluh malem, nah kalo hari ini, berati kan dia bisa pulang lebih awal tu.. Trus temen saya yang dari luar kota juga bisa pulng lebih cepet buat maen ama anak-anak tercintanya. Dia cerita biasa ampe rumah jam 9 malem, tapi hari ini mungkin dia akan sungguh sangat bahagia banget coz bisa ketemu anak n istrinya lebih awal.
Saya, yang lagi pusing mikirin deadline kerjaan, akhirnya dapet pencerahan dari Jakarta, di waktu senggang saya tadi, sempet kirim email ke kantor pusat, n allhamdulilah langsung dijawab cepet kalo masalah akhirnya clear, plus, keluar dari bisokop, saya dapet telpon dari sebuah perusahaan swasta nasional yang menurut saya besar untuk bergabung dengan tim mereka dijogja (semoga semua cocok ya amin amin amin)
Ini kenapa saya selalu senang berpikir positif, pasti hasilnya positif, ini uda ada kok di rumusan matematika dari jaman baheula

(+)  Positif  ' (+)  Positif = (+)  Positif
(+)  Positif  ' (-) Negatif = (-) Negatif


So, jangan takut buat liat sisi positif sebuah kejadian yang kita anggep merugikan. Pasti ada cara buat keluar 
dari apa yang saya bilang disini sebuah "keterbatasan".  Saya percaya kalo kita berpikir positif, semua keterbatasan bakal bisa kita lewati, kata sebuah merk apparel terkenal dari Jerman si Impposible  is NOTHING. Kalo kita bangun tidur, n berpikiran hari ini lebih baik dari hari kemarin, saya pikir semua juga akan berjalan dengan baik. Saya dulu tukang ngeluh lho, tapi sekarang uda insyaf, gara-gara saya sadar kalo ngeluh itu cuman bikin kita tergantung ama orang, bikin kelemahan kita keliatan, plus jadi tambah males.. 

So, semoga kita semua selalu berpikiran terbuka, dan positif, n dapet hasil seperti yang kita mau...

SEMANGAT SEMANGAT

Selasa, 28 September 2010

Entertaining Class

Kelas Teknologi yang saya ikuti cuman bermaterikan 9 orang mahasiswa, 7 diantaranya berprofesi sebagai dosen, 1 orang masternya keris, n sisanya karyawan bangor. Tapi jujur saja ketika di kelas teknologi ini saya ya ratingnya lumayan lah daripada saya pas ikut kelas linguistic (ampun pak B.B, saya bener2 ga ngerti materi yang bapak ajar...T_T)
Nah, dikelas ini pas awal-awalnya semuanya pada jaim, ngobrolpun pake bahasa super duper kaku, kecuali sang master keris ya (nek moco, sory yo om... hehehe), awalanya cuman si master ini yang ngocol, ngobrolnya ngalor ngidul, tapi itu semua uda berubah sekarang, 7 orang berprofesi dosen itu plus Dosen jaga uda mulai menunjukkan sifat aslinya, ada yang ga jelas banget, suka megang-megang rambut temen cewek (untung cuman rambut ya bro..), n pegang-pegang dada cowok, tukang Sebar Virus laptop (meskipun uda beli antivirus mahal tetep aja yg laen kena), ada yang sering bawa dagangan ke kampus (harusnya tiap laku ada jatah preman lho sis), yang terakhir kemarin ada yang nguantuk banget pas kelas (malemnya ngronda ya om??) n ternyata di kelas saya ada seorang family man, seorang yang saya pikir masih single ternyata uda punya istri dan 3 anak, yang paling gede uda umur 2 SD. Ada juga yang nanya terus ama dosennya.. heuheuheuhe....

Tapi kelas ini punya kelebihan, kelas ini selalu aktif, hampir tiap kali diberi kesempatan nanya selalu bertanya, selalu ngoreksi punya temennya n yang paling saya suka dari kelas ini adalah kelas ini bisa menciptakan iklim belajar yang super duper kondusif,  jadi yang tadinya ga bisa ya jadi pengen bisa terus belajar de... (ini g saya dapatkan di kelas reguler), kelas ini bisa berinteraksi dengan caranya sendiri, serius tapi ga ampe bikin otak beku, malah kadang banyak canda tapi berbobot.

Lingkungan kelas kaya gini yang yang menurut saya bisa bikin kita santai n bisa menikmati kelas, menikmati indahnya bersama, uda macem balik jaman SMU dulu, ngocol, nakal (masih dalam bates normal) etc. Satu yang belum kesampaian saat ini adalah kita pengen nonton bareng, pengennya si Resident Evil 3D (paginya i musti presentasi, mohon kerjasamanya ya teman2 !^_^)

Kemarin si Family man ngomong di depan kita "We're a Happy Family" wah pas bgt ni ungkapan kaya ini, ya harapan saya si semoga kelas ini tetp solid ampe kita semua lulus entar, no pembantaian ya guys klo pas lagi presentasi, hehehehe

Help Me to Help You

hi all, 

Hari ini saya mau berbagi cerita tentang kenapa kita mesti mikirin orang lain. Hari ini saya ketemu ama partner saya yang biasa ngerjain project sama saya, awalnya si makan jadi menu utama sore tadi, karena saya baru pulang dari kerja plus siang belum makan n temen saya ini uda makan siang, tapi mungkin laper lagi kali ya kalo liat saya makan, jadi dia ikut makan juga.
Ngobrol awal si ringan aja cerita cerita tentang lebaran, nah abis itu obrolan meningkat ke masalah kerjaan, nah disini dia cerita kalo tim project dia ni, lagi dibekukan dan dia pun sekarang lagi ngerasa was-was sama masa depannya di kantornya sekarang. Dia cerita kalo sebenernya masalahnya bukan ada di dia, tapi dua orang temen kerjanya, yang satu bawa kabur duit orang, yang satu ngambil margin untung uda kaya maling ngembat kaos yang dijemur didepan rumah. 

Lebih apesnya lagi, bosnya yg nun jauh disana tau kelakuan dua orang ini. So keputusan strategis pun diambil, yang satu kena pecat, yang satu kena teguran keras, n tim project resmi dibekukan. Dia bilang "wah pak, kenapa saya jadi ikut nanggung beban kesalahan orang lain ya pak? gara gara masalah ini saya ga tau ni pak nasib saya di kantor" 

Wah kebayang kan gimana nikmatnya menikmati hasil jerih payah orang lain. so saya ber inisiatif untuk telpon direkturnya yang kebetulan temen baik ama saya. Nah dalem telpon itu saya bilang kalo saya lagi ngerjain bermacem project dengan temen saya ini, n saya mau dia pegang 100% disini. dengan telpon yang saya loudspeaker, temen saya ni jadi denger n tau kalo direkturnya disana juga mikirin dia (ya saya ga tau si hasilnya nanti apa, cuman paling engga saya bantu ngebesarin hati temen saya ini dulu).

Yah, dari sini saya mikir, kalo hidup n kerja itu ga cuman semata-mata ngejar kebutuhan pribadi, tapi juga harus mikirin gimana nasib orang lain yang berhubungan langsung dengan kita. Ya kalo hasilnya bagus si ga papa, gimana kalo hasilnya minus?? nambah dosa, nambah musuh, nambah beban.....

Semoga saya bukan orang seperti itu..

Selasa, 21 September 2010

Hargai dan Hormati Diri anda sendiri sebaik mungkin

Lebih penting mana : Temen atau pacar? Nabung atau belanja? Belajar Mata kuliah Linguistic or Maen Pro Evolution Soccer? Sekolah atau Kerja?

Kalo kita punya banyak mimpi, n banyak tujuan hidup plus banyak keinginan, pasti banyak juga daftar yang kita mesti kerjakan.
ini cerita saya, sekarang ini kegiatan saya lumayan senggang dari biasanya, but besok saya lumayan kena jadwal padet, aturan kuliah dari Seamolec jam 8 ampe jam 5 sore, eh lha kok hari ini saya dapet telpon dari Pemda Bantul, buat meeting persiapan workshop seluruh kepala Dinas yang ada di Kabupaten Bantul jam 9 pagi yang biasanya molor ampe jam 12 siang. Buat saya si ini namanya peluang di saat g tepat, disaat saya mesti belajar LMS  (yang jadwalnya pun sungguh sangat maut) eh lha kok ada tawaran menggiurkan plus menggairahkan dari tempat lain.. but show must go on, akhirnya tanpa banyak pikir, hari ini saya hubungi partner saya yang bisa bantu saya handle kerjaan yang sungguh sangat mengiurkan n menggairahkan ini, satu dua kali telpon, negosiasi, and deal. hari ini prioritas utama selesai, setup workshop plus partner untuk tanggal 29-30 DONE, so kerjaan kedua adalah besok saya mesti nego dengan BPR Bank Bantul untuk masalah pembiayaan..
dan hebatnya hari ini, tumben-tumbennya Jakarta telpon saya untuk minta Funnel bulan depan, mau g mau saya mesti kerjain juga hari ini, walopun banyak rencana menggunung hari ini, but tetep saya kerjain di kantor tercinta, waktu uda jam 4.15 sore, padal saya punya janji ama diri saya sendiri buat jalan2 jam 5 sore ke Amplaz (Cuci mata, cuci tangan, cuci kaki), ghhhhhhhhh ngebut-ngebut-ngebut saya kerjain buru2 itu tugas kantor ( maunya si g saya kerjain tapi ini berhubungan dengan mengepulnya dapur saya ya harus dikerjain ) n kerjaan selesai tepat jam 5.40 sore, langsung kirim email ke Jakarta, begitu ada tulisan Sent di Outlook saya langsung de, tutup laptop n ngabur ke Amplaz.....
yang pengen saya share disini si bukan saya pergi ke Amplaz-nya... but, gimana kita bisa mengatur prioritas sehingga kita bisa menghargai diri kita sendiri dan bukannya menjadikan prioritas sebagai beban dan merembet ke hal lain. Hidup harus selalu punya prioritas, n tujuan utama, so kita bisa kerjain semua yang kita mau n kita pengen dengan baik, n hasilnya sesuai ama yang kita harapkan, pasti kita ga ada yang mau kan gara-gara kerjaan dikantor, orang rumah terlantar? or kebalikannya gara2 lebih seneng dirumah kerjaan kantor terlantar? buat saya prioritas kerjaan adalah ketika kita ada di kantor, ketika kita sibuk ngitung margin, negosiasi, ditemenin telpon, Gmail. Blackberry, etc, but begitu kita keluar kantor, y uda it's DONE atau kita anggap Done n kita bisa melakukan sesuatu yang lain, begitu sampai rumah ya otomatis prioritas saya adalah orang rumah, mau itu beli makan malem, beli rokok, obat, nyuci baju, nyuci motor, nonton OVJ (ini obat paling manjur ngatasin stress-thx to Sule,Andre,Azis,Parto,Nunung) or hal lain mengenai rumah...
Saya selalu melakukan hal ini karena saya seorang yang menganggap kalo KITA MAU MENGHARGAI ORANG LAIN, KITA HARUS BISA MENGHARGAI DIRI SENDIRI dulu...
menurut saya ada dua rumus sukses dalam bersosialisasi.

1. Gimana kita bisa menghargai orang lain kalo kita ga bisa menghargai menghargai diri sendiri??
2. Gimana kita bisa menghargai diri sendiri kalo kita sendiri g bisa menerapkan prioritas??

Saya dapet rumus ini ketika saya waktu itu ikut organisasi dijogja dimana ayah saya juga menjadi pengurusnya, pernah suatu kali ketika urusan organisasi uda kelar n ayah saya minta tolong untuk dibelikan sesuatu, saya menolak dengan cara membentak (darah muda kali yee, soalnya waktu itu capek banget sumpah ^_^!), wah trus mulai dari situ ayah saya diemin saya entah itu dirumah or di mana aja (padal , ga pernah babe begini) akhirnya ibu saya yang bijak ngasih tau saya "coba kamu di posisi bapak nak, gimana perasaan bapak, ketika anak yang beliau banggakan di depan koleganya tega menusuk, membakar, dan membunuh beliau?" (bahasanya agak lebay si, but isinya paling engga seperti itulah) dari sini saya mikir, wah bener juga ya, gimana seandainya waktu itu saya ga maksain ikutan kerjaan organisasi yang akhirnya malah menguras energi saya (pagi juga masih kuliah, subuh ngerjain skripsi, malem maen game) so saya engga capek n bisa ngerjain apa yang bapak suruh ke saya....
mulai dari sini saya mencoba menjadi THE RIGHT MAN IN THE RIGHT PLACE, caranya ya dengan menghargai diri sendiri punya skala prioritas, mengukur kemampuan diri, mengadaptasi cara yang lebih baik, belajar n terus belajar...
saya adalah orang yang paling anti disuruh ama orang lain (kecuali bapak dan ibu saya tercinta ya) pernah suatu kali atasan saya di kantor Jakarta, diluar jam kerja, menyuruh saya (seolah kaya nyuruh OB) nyari makanan untuk tamunya wah ya uda saya tegesin aja sama dia "pak, benar saya bawahan bapak, tapi itu selama jam kerja dan di lingkungan kantor pak, kalo diluar ya bapak senior saya dan teman saya" langsung de dia nggloyor sendiri cari makan, but dari situ saya uda ga diperlakukan layaknya OB or anak bawang, dia selalu 100% percaya sama saya, meeting penting pun saya yang mewakili perusahaan, seluruh kerjaan semacam tender, training dipercayakan 100% ke saya mulai dari organize team, meeting, n eksekusi semua dipercayakan kepada saya, bahkan audit eksternal perusahaan pun saya mewakili bagian saya untuk diaudit.
Ini mengapa ketika kita bisa menghargai diri kita sendiri, kita tau apa yang bisa kita dapat, apa yang layak buat kita bukan orang lain yang menentukan.
prioritas pada akhirnya menuntut kembali kedewasaan dalam menentukan pilihan dan jiwa ksatria untuk menerima segala konsekuensi dari prioritas yang kita buat karena prioritas adalah keputusan kita
dan tidak datang sendiri di hadapan kita..

The Joker "This is what happens when an unstoppable force meets an immovable object. You are truly incorruptible, aren't you? Huh? You won't kill me out of some misplaced sense of self-righteousness. And I won't kill you because you're just too much fun"

kalo ada orang nanya saat ini siapa Action Heroes saya masa kecil ampe sekarang, pasti jawabannya satu : SUPERMAN, alesannya jelas:
1. Ga bisa Mati (kecuali u orang punya kriptonyte ya)
2. Bisa Terbang
3. larinya Kenceng
4. Pendengaran n Pengelihatan SUPER
5. Ganteng (ya sebelas duabelas lah ma saya)
etc
tapi kalo anda nanya siapa musuh favorit yang jadi inspirasi saya, jawabannya jelas: THE JOKER
kenapa? wah, banyak alesannya. uda nonton The Dark Knights besutannya Christoper Nolan??? kalo udah, pasti setuju ama saya, tokoh utama film ini bukan si manusia kelelawar yang super hi-tech itu, but The Joker, di film ini diceritakan gmana awal mula Jack Napier punya luka lebar di mulut yang beda dari versi komiknya, kalo di komik dia diceritakan masuk ke cairan kimia yang bikin wajahnya jadi berbentuk kaya badut gitu, nah kalo di the dark knight lebih masuk akal, gimana masa kecil si jack ini sangat suram, lahir dari keluarga Broken Home, si Jack kecil jadi saksi kekerasan yang dilakukan bapak pada ibunya, pun saat dewasa, istrinya mempunyai banyak utang, yang membuat mafia menagih utang dan melakukan kekerasan pada istrinya (merusak wajah istri Jack Napier dengan pisau) karena ga sanggup bayar. Saking sayangnya sama istrinya, begitu tau muka istrinya rusak akibat sayatan pisau, dia dengan sukarela(kalo g mau dibilang bodoh) menyayat bibirnya sendiri di sisi kanan dan kiri dia bilang pada istrinya kalo Jack ga peduli ama scars istrinya  but, apa yg terjadi si istri pergi ninggalin dia karena menilai wajah Jack uda ga karuan.....
So mulai dari sini lah konsep JOKER muncul, dari sebuah keputusasaan akan hidup, merasa sendiri, tanpa teman, dan menganggap kekacauan adalah teman karib, seorang Jack Napier merubah diri menjadi The JOKER : Agent of Chaos.

Di film ini menggambarkan gimana seorang Joker bisa merubah Gotham White Knight ( Harvey Dent) Seorang calon Jaksa Wilayah menjadi Harvey Two Face, yang nantinya juga menjadi super villain Gotham city yang selalu menggantungkan nasib korbannya pada 2 sisi uang logam yang diberi oleh ayahnya. Merekrut
banyak polisi korup untuk memuluskan rencananya, n yang paling hebat, merubah pandangan orang Gotham kalo Batman itu Jahat, n bertanggung jawab atas semua kejahatan yang terjadi di Kota Gotham...

Buat saya tokoh ini sangat hebat. Tanpa sumberdaya yang mumpuni,tak berteknologi, no friends, no allies, tapi bisa bikin hancur hidup jagoan super berteknologi tinggi, g cuma sebatas peralatan si manusia kelelawar yang rusak, image-nya pun ikut hancur. Sosok Super Villain mahal, karena doi ngga mengincar uang or kekayaan lain tapi doi cukup seneng ngeliat semuanya BERANTAKAN.

Saya jadi terinspirasi dari tokoh ini, dengan semua keterbatasannya dia bisa menjadi sebuah ikon, penarik perhatian, dan semua yang dibutuhkan untuk menjadi penjahat nomer 1, ya kalo saya si g minat jadi penjahat, tapi cara joker ngerubah cara pandang orang, memanfaatkan segala keterbatasan untuk menjadi nomer satu jadi inspirasi saya..

Favorit Quote: " Why So Serious"

Kamis, 02 September 2010

1st Day Linguistic Note

well, i'm not good in english, but i'm trying to be.

I'm so confuse on my 1st Linguistic class. it's how we learn about phonemes, about split word etc (i don't know exactly what i'm saying here) it's still brand new for me, and when the others can interact with the lecturers, smile, answered a question, joking, i'm just sit on my chair and wondering if i can completing this semester well..
like the lecturer said to me in the introduction, "so, mas Arry, you've got to work hard on JAVA with seamolec, and Work Hard for Linguistic" i think it's like a nightmare on the first time he said that. but i think this is worst.
i didn't get the lesson, i don't know what we're trying to learn.
The only thing that makes me happy is i can improve my english skill. we interact each other with english, no bahasa allowed in this class, even my hilarious friend talk to me in english.
there's funny moments for me when in the middle of the class, my friend gave me a paper and he wrote "i don't know, what we're trying to learn here" and i wrote back to him "so do i"  so i feel 'wow, it's not just me, the alien in this class, i have a company now'
i hope, i can finish this linguistic class well....

Rabu, 01 September 2010

Midas Quotes

"I don't say we are a defensive team. I say we are a strong team in defensive terms, but at the same time lacking sufficient fluidity in attack because that will take time to come."

"I enjoy the work, I enjoy every minute of my professional life"

"The only thing that we cannot control is our supporters"

"VINI,VIDI,VICI"


"Look, we’re not entertaining? I don’t care; we win."

The Special One 

A Man Who Knows:


1. How to Celebrating His Victory
2. How to Respecting Opponents
3. Team Needs
4. How To Achieve Goals
5. Right Time and Right Place
6. Speak to The Press
7. How To Respect Team


"Look, we’re not entertaining? I don’t care; we win."



"ALIEN" dalam Bahasa Inggris

Temen saya, brotolotte pernah menulis "alien di kelas programmer". yang isinya berupa ke'gaptek'-an dia sewaktu mengikuti kelas programming di kampus (baca aja ndiri ya, cuman dikit kok !^_^ ). okelah itu emang kelas programing, tapi kan setidaknya isinya orang-orang yang juga ga tau banyak tentang metode pemrograman, g tau tentang apa itu JAVA, Netbeans, Flowchart, etc.
Gimana dengan saya? Seorang yang awalnya didesain menjadi seorang yang belajar ilmu pasti di SMU, bertransformasi menjadi seorang Ekonom, kemudian dunia kerja membawa saya bertransformasi menjadi seorang Technical Writer di sebuah perusahaan IT dan akhirnya mengikuti kata hati untuk menjadi seorang Marketing handal(masih perlu dibuktikan si... tapi so far so good lah). Saat diterima menjadi bagian dari keluarga besar pasca sarjana di universitas sanata dharma, senengnya bukan main, apalagi dapet beasiswa... tapi setelah ikut kelas dll, ada kejanggalan yang menurut saya sangat mendasar. Saya satu-satunya mahasiswa (mulai yang terpinter sampe terkonyol, dari yang ganteng ampe yang cakep) yang bukan berasal dari Jurusan yang ada embel-embelnya dengan bahasa Inggris. Semua mahasiswa program ini adalah lulusan dari jurusan yang ada embel-embel inggrisnya.
Tambah bikin minder lagi, sewaktu orientasi mahasiswa baru kemarin, saya disapa oleh seorang yang sudah berumur bersepeda 20km setiap akan kuliah (ini beliau ceritakan pada saat perkenalan di seluruh kelas). beliau bertanya
"hello, my name is L.O.Y, how do you do?",
lha kemudian saya jawab "i'm fine thx'u"
eh dia bilang " u have to answered with, how do you do too"
wah tambah binun lagi saya.. ya uda saya bilang aja sambil membeo
"how do you do?"
trus saya kasih penjelasan deh sama beliau
"i'm not graduate from Sanata Dharma, I'm from UPN, n my basic is Economic, so i can't speak english well like you do sir"
doi jawab
"but u can speak english well now"
saya jawab lagi "Not good as you sir"...
pengalaman ini cukup merontokkan mental saya di awal orientasi, tapi saya inget kata orang bijak (jose mourinho yang bilang)memenangkan pertandingan adalah kewajiban, pelan tapi pasti saya mulai membangun kembali mental saya dan berpikir positif, biar ga tambah keteteran, n walhasil sukses de saya di perkenalan mahasiswa baru.
Back to topic, saat ini saya berusaha menyesuaikan diri kembali dengan suasana kelas baru yang sehari hari menggunakan bahasa inggris, berisikan lulusan ilmu bahasa inggris, yang pastinya sangat mengerti bahasa inggris pula.
saya berkata pada diri saya kalau "SAYA JUGA BISA" terus menerus sepanjang hari...
apapun kondisinya di sekolah ini, saya pernah mengalami hal yang lebih buruk dari ini, dan saya percaya kalo saya bisa cepat beradaptasi dengan baik, maka saya juga bisa menjadi yang terbaik diantara mereka ini.
dengan cara apapun, saya akan berusaha untuk menang, bahkan dengan menerapkan gaya ala "Negative Football"-nya si Jose Mourinho, pasti saya terapkan, semata-mata hanya untuk mencapai tujuan akhir saya.

Selasa, 31 Agustus 2010

Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
saya menggunakan DSLR Nikon D60, kamera yang selalu menemani saya jeprat jepret sesuka hati... masih amatiran si, tapi tetep semangat kok buat belajar.. contohnya foto dibawah ini... ya... banyak kekurangan.. termasuk orang kepotong kepalanya.. tapi menurut saya, cahayanya pas dapet... so gpp lah dipajang disini..

kalo gambar berikut adalah foto saya pas nonton AFC champions Cup 2009 di GBK, n ngedukung satu-satunya wakil Indonesia Persipura. diambil pake lesa nikkor 50-200 hasil minjem om saya sendiri.
n berikut adalah hasil jepretan saya yang lain.. doakan saja, saya biar bisa tambah pinter make kamera saya....